Skip to main content

Rindu pada Ayah

Oleh: SuharsoPada: 3/31/2020

Tahukah Anda lagu berjudul "titip rindu buat ayah"? Yang seperti ini syairnya: Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat di keningmu Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras namun kau tetap tabah hm... Meski nafasmu kadang tersengal memikul beban yang makin sarat kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hm... Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar kau tetap setia Ayah, dalam hening sepi kurindu untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu g…

Sebuah Catatan Kerja dari Rumah

Oleh: SuharsoPada: 3/30/2020

Konsep bekerja dari rumah sebetulnya bukan hal baru. Dulu kita mengenal istilah remote working . Yakni orang bekerja dari jarak jauh, tidak perlu datang langsung ke kantor. Kerjanya bisa di mana saja, tidak mesti dari rumah juga. Pokoknya sangat fleksibel. Sayang, selama ini istilah tersebut kurang populer. Untuk menerapkannya pun sepertinya masih banyak yang ragu. Apalagi di Indonesia. Kini pandemi virus corona telah mengubah segalanya. Praktik remote working benar-benar masif diterapkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sektor privat maupun sektor pemerintahan sama-sama melakukannya. Hanya saja, istilahnya sekarang lebih populer disebut work from home . Boleh dibilang istilah itu merupakan kata lain remote working meski sebetulnya bermakna lebih sempit. Work from h…

Melawan Rasa Khawatir Berlebihan

Oleh: SuharsoPada: 3/29/2020

Pernahkah Anda merasakan khawatir luar biasa? Khawatir atau cemas adalah sejenis perasaan negatif yang muncul karena bayangan buruk pengalaman masa lalu. Atau bisa juga disebabkan oleh terbatasnya gambaran situasi yang akan kita hadapi tepat di depan kita. Misalnya saja, saya berpengalaman buruk dipalak di Terminal Senen. Akibatnya, saya terus berperasaan negatif (khawatir) ketika harus ke terminal itu. Meskipun setelah sekali kejadian pemalakan itu, saya tak pernah mengalaminya lagi saat beberapa kali terpaksa naik bus dari tempat itu. Parahnya lagi, kekhawatiran saya malah bertambah tinggi ketika kemudian saya mendapat informasi bahwa di sekitar lokasi terminal itu memang merupakan sarangnya para preman. Benar tidaknya saya tak pernah membuktikan. Namun imajinasi saya membayangka…

Menjaga Semangat Belajar Sepanjang Hayat

Oleh: SuharsoPada: 3/26/2020

Salah satu manfaat yang ingin saya peroleh dari menulis blog adalah menjaga semangat belajar sepanjang hayat ( lifelong learning ). Pernahkah Anda mendengar istilah tersebut, yang juga dikenal sebagai belajar seumur hidup itu? Saya sendiri memaknainya secara sederhana sebagai upaya manusia untuk memutakhirkan pengetahuan sepanjang hidupnya tanpa dibatasi oleh masalah usia dan formalitas pendidikan. Artinya, tak peduli berapapun usia kita, selagi masih muda ataupun saat sudah tua nanti, kita tetap perlu terus belajar. Kita bisa juga menyebutnya sebagai belajar berkesinambungan ( continuous learning ). Nasihat klasik yang masih lekat dalam ingatan saya adalah: Tuntutlah ilmu (belajarlah) dari ayunan sampai liang lahat! Dalam belajar berkesinambungan, kita tak perlu membatasi bahwa …

Kisah Tragis Terciptanya Aksara Jawa

Oleh: SuharsoPada: 3/25/2020

Suku Jawa termasuk suku yang memiliki budaya khas yang patut untuk dilestarikan. Salah satu bukti budaya yang menunjukkan betapa luar biasanya suku ini tercermin dari media komunikasi tulis yang dimilikinya. Suku ini memiliki sistem tulisan sendiri yang bisa disetarakan dengan sistem tulisan terkenal di dunia seperti Latin, Arab, Cina atau Jepang. Sayangnya sistem tulisan yang biasa disebut aksara Jawa itu kini sudah tak begitu populer, termasuk di kalangan anak muda suku Jawa sendiri. Bahkan sewaktu saya SD dan SMP pun banyak yang mengalami kesulitan untuk membaca dan menuliskannya. Ujian aksara Jawa mungkin dirasakan lebih sulit dibanding ujian matematika. Beruntung saya waktu itu mendapatkan nilai lumayan, walau sekarang ternyata sudah lupa juga bagaimana membaca dan menuliskan…

Tujuan Bukanlah yang Utama

Oleh: SuharsoPada: 3/24/2020

Keinginan adalah sumber penderitaan Tempatnya di dalam pikiran Tujuan bukan utama Yang utama adalah prosesnya Penggalan lirik lagu berjudul 'Seperti Matahari' tersebut tiba-tiba terngiang di benak saya saat duduk termenung kemarin malam. Lagu itu adalah salah satu lagu dalam album 'Suara Hati' karya Iwan Fals yang sempat saya beli kasetnya sewaktu kuliah pada tahun 2002-an. Sarapan pagi sebelum kuliah terasa begitu nikmat ditemani alunan nada dan syairnya yang sangat indah meski diputar dengan tape recorder butut kesayangan saya kala itu. Lirik lagu itu memang cukup menggetarkan. Yang kemudian membuat saya kembali teringat padanya kali ini adalah bagian bait yang menyitir tentang 'penetapan tujuan'. Konsep penetapan tujuan amat lekat dengan konsep mana…

Mbrebes Mili Kagem Ibu

Oleh: SuharsoPada: 3/23/2020

Saya tiba-tiba dibuat menangis mbrebes mili oleh sebuah lagu. Adalah Arda, seorang bocah difabel yang menyanyikannya. Lagunya bergenre campursari dan berbahasa Jawa dengan judul Kagem Ibu . Yang bisa diartikan "persembahan untuk seorang ibu". Saya temukan video lagu itu secara tidak sengaja, saat sedang melihat-lihat youtube . Saya memang menyukai lagu-lagu Jawa bergenre campursari. Salah satu maestro campursari favorit saya adalah Didi Kempot. Sang pencipta lagu Kagem Ibu itu. Sosoknya sekarang sedang jadi idola berbagai kalangan, tak terkecuali anak muda. Mungkin dialah sedikit contoh penyanyi lagu-lagu berbahasa Jawa yang mampu memikat banyak penggemar, bahkan bukan hanya orang Jawa saja. Sudah jamak diketahui, penggemarnya yang mengaku sebagai Sobat Ambyar memang te…

Membuka Lembar Baru

Oleh: SuharsoPada: 3/22/2020

Pada hari ini (22/3/2020) blog suharso.com ini terlahir sebagai tempat baru saya untuk menulis. Namanya terlihat sangat personal -sama dengan nama saya- namun tetap memakai jenis top level domain (TLD), yaitu .com. Itulah paduan nama blog dan jenis domain yang selama ini sangat saya idam-idamkan. Sayangnya sudah lama nama suharso.com tidak tersedia untuk dibeli. Entah dari kapan. Yang jelas, sejak saya mengenal blogging pada tahun 2016-an nama itu sudah tidak tersedia. Meski nyatanya tidak juga ditemukan situs yang bisa diakses dengan nama atau alamat itu. Mungkin dulu pernah dipakai orang, tapi kemudian dibekukan karena tidak aktif lagi. Sebetulnya ada yang beberapa kali menawari saya domain suharso.com lewat email. Tapi identitas si penawar itu tidak jelas. Harganya pun sepertin…