Skip to main content

Tiba-Tiba Seru Bermain Nerf Gun

Oleh: SuharsoPada: 12/30/2020

main nerfgun

Mungkin saya termasuk telat mengenal mainan ini. Tapi lebih baik telat daripada tidak tahu sama sekali. Nama mainannya: senapan nerf gun, diproduksi oleh perusahaan mainan multinasional Hasbro. Mainan ini menarik karena variasinya cukup banyak, mulai dari yang berbentuk pistol kecil sampai yang berbentuk senapan besar yang kompleks dan bisa diisi banyak peluru. Menariknya lagi pelurunya terbuat dari busa sehingga relatif lebih aman bagi anak-anak, terutama bila usianya sudah di atas delapan tahun, seperti kedua anak saya.

Sebetulnya sudah agak lama anak-anak saya dibelikan mainan nerf gun itu. Tepatnya sewaktu mereka habis sunatan di awal tahun 2020 ini. Sayangnya mainan itu hanya dimainkan sebentar saja lalu ditumpuk dengan mainan-mainan mereka lainnya. Seperti biasanya, mereka mudah bosan dengan mainan, apapun itu.

Saat pandemi Covid-19, mainan nerf gun itu mulai disentuh-sentuh lagi karena anak-anak banyak berada di rumah. Hampir tidak pernah ke sekolah dan juga jarang ke rumah eyangnya. Rupanya mereka itu terprovokasi tontonan video permainan nerf gun di youtube. Kalau diperhatikan memang cukup seru, terlihat seperti pertempuran riil yang memacu adrenalin. Maka mulailah anak-anak menirukannya. Seadanya. Sebisanya. Kebetulan mereka sedang liburan setelah terima rapor semesteran sehingga makin banyak waktu luang untuk bermain.

Begitu mereka mulai asyik, senapan yang masing-masing hanya punya satu tentu saja membosankan. Tidak seseru yang di youtube. Yang selalu berganti-ganti senjata. Yang berbeda-beda gaya memainkannya. Mulailah anak-anak merayu-rayu agar dibelikan lagi yang baru, supaya ada variasinya. Terutama sang kakak, yang memang jago diplomasi itu. Terus saja merayu, tak bosan-bosan. Sampai pada saatnya kami menyempatkan diri ke Supermal Karawaci untuk makan bersama melepas jenuh, setelah lama terkungkung di rumah akibat takut Covid-19. Di situlah rayuan mereka berhasil.

Mamanya luluh juga. Lalu mampirlah kami ke toko mainan. Terbeli sudah dua nerf gun baru. Tralala... mulailah "keributan" baru di rumah kami. Tapi bukan itu pangkal persoalannya.

***

Kok ya ndilalah, saya tiba-tiba ambil satu senjata mainan anak-anak itu. Lalu ikut-ikutan bermain bedil-bedilan. Battle dengan mereka. Kebetulan saja ada waktu luang di tengah rentetan rapat online yang menjamur di masa work from home ini. Ternyata seru juga. Lebih nafsu bapaknya daripada anaknya. Sampai gobyos keringat melebihi hasil dari olahraga sepeda statis. Dan lupalah sejenak saya akan urusan kantor yang tak kunjung habis itu. Kepala rasanya jadi lebih enteng.

Saya seperti terbawa kembali ke masa anak-anak, yang kemudian mendapatkan hadiah mainan impian yang tadinya hanya sebatas angan-angan. Saya ingat betul, sewaktu kecil ingin sekali punya mainan senjata senapan yang keren, sambil membayangkan betapa gagahnya menjadi tentara yang bisa mengalahkan musuhnya dengan senjata itu. Tentu saja keinginan itu tak pernah terwujud. Paling mentok mainan senapan saya kala itu adalah buatan sendiri, dari kayu dan bambu. Bunyinya memang bisa dor-dor-dor, tapi itu keluar dari mulut. Saat itu kondisi seperti itu ya saya terima saja. Namun sepertinya hati kecil yang paling dalam tetaplah menyimpan angan itu rapat-rapat. Kelak suatu hari asa itu ternyata muncul kembali. Dan kini terpuaskan sudah. Diam-diam si bapak beli sendiri mainan bedil via online marketplace, lengkap dengan cadangan pelurunya.

Bagi yang sudah menjadi bapak-bapak tapi masih punya asa terpendam serupa dengan saya, bolehlah dicoba. Bermain bersama anak-anak masing-masing. Meminjam mainan mereka, atau sekalian beli lagi mainan yang lebih gres untuk melunasi mimpi itu. Toh anak-anak akan senang-senang saja karena merasa ditemani bapaknya. Tak tahu juga mereka, kalau si bapak sesungguhnya sedang melunasi mimpi masa kecilnya.

Salam bahagia.

Comment policy: Silakan tulis komentar sesuai dengan topik postingan. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar