Skip to main content

Mbrebes Mili Kagem Ibu

Oleh: SuharsoPada: 3/23/2020

kagem ibu

Saya tiba-tiba dibuat menangis mbrebes mili oleh sebuah lagu. Adalah Arda, seorang bocah difabel yang menyanyikannya. Lagunya bergenre campursari dan berbahasa Jawa dengan judul Kagem Ibu. Yang bisa diartikan "persembahan untuk seorang ibu".

Saya temukan video lagu itu secara tidak sengaja, saat sedang melihat-lihat youtube. Saya memang menyukai lagu-lagu Jawa bergenre campursari. Salah satu maestro campursari favorit saya adalah Didi Kempot. Sang pencipta lagu Kagem Ibu itu.

Sosoknya sekarang sedang jadi idola berbagai kalangan, tak terkecuali anak muda. Mungkin dialah sedikit contoh penyanyi lagu-lagu berbahasa Jawa yang mampu memikat banyak penggemar, bahkan bukan hanya orang Jawa saja. Sudah jamak diketahui, penggemarnya yang mengaku sebagai Sobat Ambyar memang tersebar di seantero nusantara. Sungguh capaian yang mengagumkan.

Julukannya sebagai the godfather of broken heart mampu membuat segala kepedihan dan patah hati bisa dinikmati dengan berdendang dan bergoyang, tanpa harus berlinang air mata. Tentu tetap dengan penghayatan yang teramat mendalam.

Entah kenapa, akhir-akhir ini saya lagi senang-senangnya mendengarkan kembali lagu-lagu lawas Didi Kempot. Juga penasaran untuk meng-update lagu-lagu terbarunya. Dari itulah saya menemukan youtube official channel sang maestro.

Video lagu terbaru di channel itu diunggah tanggal 12 Maret 2020. Belum lama-lama amat. Ternyata lagu itu tidak dinyanyikan sendiri oleh sang maestro. Tapi oleh si bocah kecil bernama Arda itu.

Nama lengkapnya Arda Krisna Pratama. Ia tinggal di daerah Klaten Jawa Tengah. Ayahnya tidak punya pekerjaan tetap. Hanya sebagai penjaga toko pulsa di rumahnya sendiri. Ibunya seorang guru honorer. Arda merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Arda menyandang difabel. Penglihatannya kurang jelas sehingga tidak bisa mengenali benda-benda di sekelilingnya. Usianya baru tiga belas tahun. Masih belia sekali. Bersekolah kelas empat di Sekolah Luar Biasa (SLB). Meski memiliki keterbatasan, konon si Arda kecil memiliki bakat seni yang kuat. Selain suaranya yang merdu, ia piawai bermain kendang dan piano.

Beruntung Arda dipertemukan dengan sang maestro Didi Kempot, yang kemudian terpikat dan membawanya ke dapur rekaman. Inilah video lagu yang dinyanyikan Arda itu.

youtube image

Lirik lagu Kagem Ibu dalam bahasa Jawa adalah seperti ini:

Ibu, sing wis nuntun uripku
Sing nresnani aku
Saking suku tekane rambutku
Ibu, ora kendhat dongaku
Aku ra lali wektu
Terus yen isih ana nyawaku
Tak eling tresna lan ngendikamu
Sing gawe tentrem batinku

Ibu, beninge toya wudhu
Sing ngademke atiku
Saben eling kabeh ngendikamu
Ibu ora lali nyuwunku
Impenono aku
Senajan sedela jroning kangenku

Oh ibu, wis kepenak panggonmu
Sedaya mung nengga wektu
Neng tangan tengenku tak gegem welingmu
Tak ugemi nganti seprene ora lali
Saben wayah wengi saya cetha ngendikamu
Ngelingake pungkasan ketemu ibu

Maknanya jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti ini:

Ibu, yang telah menuntun hidupku
Yang mencintai aku
Dari kaki hingga rambutku

Ibu, tiada henti aku berdoa
Aku tak lupa waktu
Selalu sepanjang masih ada nyawaku
Kuingat kasih sayang dan pesanmu
Yang membuat tentram hatiku


Ibu, beningnya air wudhu
Yang menyejukkan hatiku
Tiap ingat semua pesanmu
Ibu tak lupa pintaku
Datanglah dalam mimpiku
Walau sebentar dalam rinduku


Oh ibu, sudah nyaman tempatmu
Semua hanya menunggu waktu
Di tangan kananku kugenggam pesanmu
Kupegang sampai kini tak terlupa
Tiap malam tiba kian jelas pesanmu
Mengingatkan terakhir bertemu ibu


Betapa sempurna lagu itu tersaji. Liriknya jelas sangat mengena. Siapa orangnya yang tidak terenyuh saat diingatkan pada sosok ibunya? Inilah lagu yang rasanya bisa terus jadi pengingat, agar kita selalu meneguhkan bakti dan doa untuk ibu-ibu kita. Yang jasa dan kasihnya tiada terbilang itu.

Coba perhatikan kembali video lagunya. Lantunan suara Arda yang begitu merdunya, mampu menembus relung hati terdalam. Betapa kuat ia mampu membawakan karakter khas lagu karya Didi Kempot.

Sosok Arda kecil ditampilkan apa adanya sebagai anak difabel. Namun ibunya begitu setia merawatnya. Menerima kekurangan anaknya itu apa adanya. Bahkan mampu menemukan sisi kelebihannya.

Semoga Tuhan selalu merahmati ibu-ibu kita. Amin.
Comment policy: Silakan tulis komentar sesuai dengan topik postingan. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar