Skip to main content

Selamat Hari Pahlawan 2020

Oleh: SuharsoPada: 11/10/2020

Hari Pahlawan 2020

Hari ini 75 tahun yang lalu, tepatnya pada 10 November 1945, rakyat Surabaya berjuang melawan serangan pasca-kemerdekaan yang dilakukan Sekutu di kota mereka. Ribuan orang terpaksa gugur dalam pertempuran itu. Negara Indonesia kemudian menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan, satu hari yang didedikasikan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa dan rakyat Indonesia.

Terima kasih pahlawan. Berkat semua perjuangan dan pengorbananmu kami bisa menikmati kemerdekaan negeri Indonesia ini hingga kini. Semoga jasa-jasamu mendapat balasan yang layak di sisi-Nya.

Izinkan kami mengenang pesan-pesanmu sebagai pengingat dan pemberi semangat. Agar kami tidak lelah meneruskan perjuanganmu. Menjadi generasi yang lebih baik, yang mampu konsisten menjaga negeri ini agar tetap utuh, tidak terpecah-belah. Dan juga mampu membawa negeri ini menjadi lebih maju, adil, makmur dan sejahtera.

***

Inilah pesan-pesan pahlawan yang diambil dari Buku Pedoman Hari Pahlawan 2020, Kementerian Sosial.

Pesan Nyi Ageng Serang
Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya. 
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah)

Pesan Jenderal Sudirman
Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya)

Pesan Prof. DR. R. Soeharso
Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya. 
(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot)

Pesan Prof. Moh. Yamin
Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris)

Pesan Supriyadi
Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi.
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang)

Pesan Teuku Nyak Arif
Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera)

Pesan Abdul Muis
Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang.
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI)

Pesan Pangeran Sambernyawa/Mangkunegara I
Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan)
Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)
(Prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I)

Pesan Pattimura
Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit.
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

Pesan Silas Papare
Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku.
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat/Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI)

Pesan Bung Tomo
Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan.
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. 
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)

Pesan Gubenur Suryo
Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali.
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

Pesan Presiden Soekarno
Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
(Pidato HUT Proklamasi 1963)
Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.

Pesan Moh. Hatta
Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita.
Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.

Pesan R.A. Kartini
Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.

Pesan Ki Hajar Dewantara
Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922)

Pesan I Gusti Ngurah Rai
Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai.
(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)

Pesan Tjut Nyak Dien
Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan.

Pesan Dokter Cipto Mangunkusumo
Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!
Comment policy: Silakan tulis komentar sesuai dengan topik postingan. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar